Rumah Warga Alasarum Hendak Digusur, Camat Sawan Minta Penjelasan Bendesa Pakraman Bungkulan
Posted by Unknown
on Jumat, 08 November 2013
0
Sawan, Suara Buleleng - Camat Sawan, Gusti Ngurah Suradnyana, kini mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak untuk memnyelesaikan masalah penggusuran rumah warga di Banjar Adat Alasrum Desa Pakraman Bungkulan Kecamatan Sawan. Untuk itu, Jumat (8/11) ini, Suradnyana mengundang Klian Desa Pakraman Bungkulan untuk dimintai penjelasan terkait masalah tersebut.
Camat Suradnyana yang ditemui di kantornya, Kamis (7/11) kemarin, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan terkait adanya rumah warga adat di Banjar Adat Alasarum yang hendak digusur untuk pembangunan padmasana. Namun, ia belum mengetahui persoalan itu secara jelas karena keterangan baru diperoleh dari beberapa pihak saja. Agar persoalannya diketahui secara jelas, ia memutuskan untuk mengundang Klian Desa Pakraman Bungkulan dan Klian Banjar Adat Alasarum untuk diajak bertemu di Kantor Camat, Jumat ini. "Selain itu, pertemuan ini akan dihadiri juga oleh Muspika, seperti Kapolsek dan Danramil," katanya.
Menurutnya, rencana penggusuran rumah warga itu memang berkaitan erat dengan persoalan adat. Untuk itu, ia memilih untuk bersikap hati-hati dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Karena persoalan adat adalah persoalan yang unik, yang berbeda-beda antara satu desa adat dengan desa adat lainnya. "Dengan begitu, kami tak mau gegabah. Kami harus tahu juga dasar dari rencana penggusuran itu, apakah sesuai awig-awig, paruman, atau dasar pertimbangan lain," ujarnya.
Sebelumnya, sekitar delapan warga Banjar Adat Alasarum Desa Pakraman Bungkulan Kecamatan Sawan, mendatangi rumah Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Buleleng Made Rimbawa di Jalan Gajah Mada, Singaraja, Rabu (6/11) lalu. Kedatangan mereka untuk mengadu karena sejumlah rumah milik warga digusur dari tanah milik adat dengan alasan untuk pembangunan padmasana.
Sesuai keterangan warga, masalah tersebut berawal ketika Banjar Adat Alasarum di Desa Bungkulan memohon dana bantuan sosial (bansos) ke Pemprov Bali melalui salah seorang anggota DPRD Bali asal Bungkulan. Sesuai proposal, dana bansos itu rencananya untuk membangun padmasana di areal Balai Banjar Alasarum. Setelah dana bansos cair Rp 50 juta ternyata terjadi perubahan rencana. Padmasana yang dibangun ternyata berisi tambahan tri mandala sehingga membutuhkan lahan yang lebih luas. Jika sebelumnya padmasana itu hanya dibangun di areal balai banjar, belakangan padmasana bersama tri mandala itu dibangun dengan menggusur rumah warga yang memang berada di tanah adat.
Untuk sementara, tiga rumah eksekusinya akan dilakukan 16 November mendatang. Setelah itu akan ada lima rumah lagi yang digusur. Tiga rumah warga yang rencananya dieksekusi pada 16 November masing-masing rumah Putu Seniarini, Nyoman Dadi, dan Made Wilianing. (BP)
Tagged as: Berita Buleleng, Eksekusi

Dari, Oleh, Untuk Buleleng
Dapatkan Info Terbaru Dari Suara Buleleng
Masukkan alamat e-mail Anda agar kami dapat mengirimkan Berita Terbaru langsung ke mailbox Anda
Share This Post
Topik Terkait
- Warga Buleleng Kehilangan Jari Tangan Akibat Petasan
- Warga Adat Bungkulan Datangi DPRD Buleleng
- Rumah Warga Alasarum Hendak Digusur, Camat Sawan Minta Penjelasan Bendesa Pakraman Bungkulan
- Pengempon Minta Eksekusi Tanah Pelaba Pura Dalem Mpu Aji Kubutambahan Ditunda
- Gara-Gara Prona, Perangkat Desa Sumberkima Mogok Kerja
- Legislator Ingatkan Eksekutif Soal JKKBM dan JKN
- Cuci Gudang Diskanla Tebar 10.000 Ekor Bibit Nila
- Tak Miliki Ijin, Puluhan Reklame di Singaraja Ditertibkan Satpol PP
0 komentar: