Penataan Air Sanih Terancam Molor

Posted by Unknown on Sabtu, 14 Desember 2013 0

Singaraja, Suara Buleleng - Proyek penataan di Pemandian Air Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan terancam molor. Pasalnya, proyek yang akan diserahkan pada 26 Desember mendatang itu, belum ada tanda-tanda akan selesai.

Dari pantauan Minggu (8/12), proyek penataan kolam air deras masih belum selesai. Pekerja tengah membangun jembatan yang dipasang dekat kolam pemandian. Selain memasang jembatan, pekerja juga baru mulai mengecor tembok penahan air di sebelah utara pemandian. Beberapa pekerja terlihat sibuk memasang keramik untuk mempercantik kolam. Ada pula yang sibuk menguras air menggunakan mesin pompa.

Parahnya, belum semua bagian kolam selesai disemen, hanya sekitar 70 persen saja yang disemen. Sementara bagian kolam yang sudah disemen, belum dipasangi keramik. Air yang menyembur dari mata air pun tetap dibiarkan mengalir begitu saja, sehingga pekerja kesulitan melakukan penyemenan.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Buleleng, Made Subur, yang dikonfirmasi menyebutkan, proses pengerjaan kolam air deras baru sekitar 70 persen. Ia mengaku sempat melihat langsung proses pengerjaan kolam pada Kamis lalu, dan ia tidak menampik jika pekerja terbilang lamban.

“Memang banyak yang belum dikerjakan. Kemarin hari Kamis waktu saya lihat ke sana, di bagian utara itu malah baru mulai dicor. Bagian bawah kolam juga baru mulai disemen, belum dipasangi keramik sama sekali,” ujar Subur.

Ia mengaku sudah meminta pemborong proyek mempercepat proses pengerjaan proyek. Apalagi pada Senin (9/12), Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke pemandian tersebut.

“Bukan masalah mau dikunjungi bupati saat kunker. Tapi ini sudah harus selesai tanggal 26 nanti, sekarang baru sekitar 60 persen selesainya. Kami kan inginnya selesai tepat waktu, kalau tidak tepat waktu, ya kembali ke kontrak, harus kena denda artinya,” imbuhnya.

Untuk diketahui, proyek penataan Pemandian Air Sanih telah dimulai sejak 11 September lalu dengan menghabiskan dana Rp 1,1 miliar. Kontraktor diberikan waktu selama 105 hari untuk menyelesaikan proyek tersebut. (DP)